Bagi Marcell Siahaan lagu-lagu recycle itu memberitahukan kepada anak-anak muda sekarang karena banyak yang gak tahu penyanyi aslinya siapa. Menurut Marcell itu menambah wawasan mereka, contohnya di lagu Yang Takkan Terganti yang dia bawakan sebenarnya lagunya Dea Mirella namun tak banyak yang menyangka itu lagu milik Marcell.
"Orang jadi pengen tahu, siapa Dea Mirella. Sebelumnya kan banyak yang gak tahu siapa dia. Jadi banyak yang nyari di arsip lagu untuk mencari versi aslinya. Bahkan banyak yang dengan gamblang menyatakan bahwa mereka lebih suka versinya Dea Mirella daripada versi gue," ujarnya saat dijumpai di Jl. Margasatwa No.45, Jakarta Selatan, Rabu (23/2).
Meski akhirnya banyak yang menyukai versi aslinya dan dibilang dirinya tak enak dalam membawakan, namun Marcell tetap senang karena mereka akhirnya bisa mendengarkan lagu-lagu bagus.
"Tapi saya bangga, mereka jadi mendengarkan lagi musisi yang menjadi aset bangsa, itu yang penting. Jangan hanya mendengarkan musik yang itu-itu doang, yang disetir oleh industri," paparnya.
Dijuluki sebagai tukang recycle juga tak membuat Marcell marah. Dia sepertinya telah kebal menghadapi berbagai komentar pedas mengenai dirinya.
"Oh gak apa-apa, mau dibilang tukang sayur juga saya gak peduli. Biarin aja, gak pernah takut dibilang seperti itu. Mau dibilang aji mumpung juga gak masalah, yang penting saya buktiin aja. Orang kan tahu kalo saya bukan seperti itu," terangnya yang akan menyiapkan promo singel terbarunya yang berjudul Sisa Semalam.
"Mungkin dalam waktu dekat akan ada di radio. Tapi saya sih udah sounding ke beberapa orang dekat. Sedikit memberikan hints di twitter, mereka banyak yang penasaran seperti apa. Soalnya kan Sisa Semalam ini, mereka sebelumnya lebih kenal versi Java Jive. Tapi saya yakin ini akan jadi sesuatu yang baru," tukasnya yakin. (kpl/ato/faj)
"Orang jadi pengen tahu, siapa Dea Mirella. Sebelumnya kan banyak yang gak tahu siapa dia. Jadi banyak yang nyari di arsip lagu untuk mencari versi aslinya. Bahkan banyak yang dengan gamblang menyatakan bahwa mereka lebih suka versinya Dea Mirella daripada versi gue," ujarnya saat dijumpai di Jl. Margasatwa No.45, Jakarta Selatan, Rabu (23/2).
Meski akhirnya banyak yang menyukai versi aslinya dan dibilang dirinya tak enak dalam membawakan, namun Marcell tetap senang karena mereka akhirnya bisa mendengarkan lagu-lagu bagus.
"Tapi saya bangga, mereka jadi mendengarkan lagi musisi yang menjadi aset bangsa, itu yang penting. Jangan hanya mendengarkan musik yang itu-itu doang, yang disetir oleh industri," paparnya.
Dijuluki sebagai tukang recycle juga tak membuat Marcell marah. Dia sepertinya telah kebal menghadapi berbagai komentar pedas mengenai dirinya.
"Oh gak apa-apa, mau dibilang tukang sayur juga saya gak peduli. Biarin aja, gak pernah takut dibilang seperti itu. Mau dibilang aji mumpung juga gak masalah, yang penting saya buktiin aja. Orang kan tahu kalo saya bukan seperti itu," terangnya yang akan menyiapkan promo singel terbarunya yang berjudul Sisa Semalam.
"Mungkin dalam waktu dekat akan ada di radio. Tapi saya sih udah sounding ke beberapa orang dekat. Sedikit memberikan hints di twitter, mereka banyak yang penasaran seperti apa. Soalnya kan Sisa Semalam ini, mereka sebelumnya lebih kenal versi Java Jive. Tapi saya yakin ini akan jadi sesuatu yang baru," tukasnya yakin. (kpl/ato/faj)