Notification

×

Balon Cium Indikasi Pengondisian

Sabtu, 18 Juni 2011 | 10.46 WIB Last Updated 2011-06-18T17:46:51Z
GEBANG - Jelang Temu Karya Karang Taruna (TKKT) Kabupaten Cirebon sejumlah bakal calon (balon) semakin intens melakukan berbagai konsolidasi. Salah satu calon yang intens mengadakan konsolidasi adalah Haidar.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Gebang ini, kemarin (13/5) mengumpulkan sejumlah ketua Karang Taruna Tingkat Kecamatan sewilayah timur Cirebon dikediaman pribadinya Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang. Namun upaya tersebut urung terlaksana, sebab dari 17 ketua yang diundang hanya sebagian yang datang. “Saya tidak terlalu khawatir, mereka urung hadir karena kesibukan pribadi, saya bisa memaklumi. Namun, mereka tetap sepakat untuk mendukung saya,” paparnya Haidar kepada Radar.
Namun, informasi lain menyebutkan, ketidakhadiran sejumlah ketua Karang Taruna tingkat kecamatan di kediaman Haidar karena ada intervensi pihak lain atau adanya pengkon­disian untuk calon lain.
Hal tersebut mencuat ke permukaan, setelah salah satu Ketua Karang Taruna Tingkat Kecamatan asal WTC yang enggan disebutkan namanya mengaku mendapat kiriman SMS agar mengamankan suara salah satu calon yang di-back up pejabat. “Tadi siang ada SMS yang mampir ke handphone saya, bahwa harus mengamankan suara salah satu calon,” paparnya.
Terkait hal tersebut, Haidar meng­aku tak gentar dan terus melangkah maju menuju rapat pleno yang digelar, besok (hari ini, red) di Hotel Patra Jasa. ”Biar rapat pleno yang menentukan siapa saja yang berhak maju dalam bursa pemilihan calon. Kalau ada pengondisian, saya tidak takut. Hal tersebut merupakan psywar yang dilakukan pihak-pihak yang tak bertanggung ja­wab dan berusaha merusak tata­nan demokrasi yang tengah diba­ngun di internal Karang Taru­na Kabupaten Cirebon,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua KPCT Qoribullah SH yang secara pribadi mendukung langkah Haidar dalam pencalonan Ketua Karang Taruna mengatakan sangat menyayangkan jika dalam pra pemilihan ada indikasi pengondisian dari beberapa ele­men OKP atau oknum peja­bat untuk mengarahkan pemilik hak suara kepada salah satu calon. ”Sebaiknya, demokratisasi yang tengah dibangun ini jangan dikotori oleh kepentingan politik apa pun, biarkan demokratisasi ini berjalan sebagaimana mestinya,” paparnya.
Meski demikian, pihaknya masih tetap optimis bahwa rekan-rekan Karang Taruna tingkat Kecamatan akan memilih ketua yang berkarakter kebangsaan yang lebih baik dan tidak terjebak oleh kepentingan OKP atau elit poltik yang memanfaatkan Karang Taruna sebagai gerbong politik ke depan.
Dia menambahkan, dalam pemilihan calon ketua Karang Taruna, jangan ada dikotomi antara wilayah barat dan wilayah timur. Yang harus dipertimbangkan adalah calon harus memiliki karakter progresif untuk membawa genarasi muda ke arah yang lebih baik dan beradab
close